Setiap orang yang dilahirkan ke dunia tentu memiliki keunikan, tak
ada yang sama antara satu dan yang lain. Setiap orang memiliki ciri atau
atribut yang unik. Meski terlahir kembar, mereka tetap memiliki
perbedaan.
Berdasar kenyataan itu, dibangunlah suatu sistem yang menggunakan
ciri atau sifat identik manusia, yakni sistem biometrika. Jadi tubuh
seseorang juga merupakan password bagi orang tersebut.
Biometrik terdiri dari metode unik untuk mengenali manusia berdasarkan satu atau lebih ciri-ciri fisik atau perilaku intrinsik.
Dalam ilmu komputer, pada khususnya, biometrics digunakan sebagai
bentuk manajemen identitas akses dan kontrol akses. Hal ini juga
digunakan untuk mengidentifikasi individu-individu dalam kelompok yang
berada di bawah pengawasan.
Ada berbagai jenis sistem biometrika yang sekarang tersedia.
1. Pengenalan Sidik Jari
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk0m-hdBUvlR0382ADdF7n1fSx7LUi9i5U6EF6tIUApHBc2KUL6M32pdTCCE5J9C8_iaQ7tos2kUVs3IMtdLs1__c_1it7STHLc0VtHrfa423Zy91mc0YULmU251UusCW9XrfVnKJPMqY8/s1600/usjazahe.jpg)
Sistem itu meliputi sebuah perangkat keras pemindai (scanner) dan
perangkat lunak. Peranti itu merekam karakteristik sidik jari yang
spesifik, menyimpan data setiap pengguna ke sebuah template.
Ketika pengguna mencoba lagi menguatkan akses, perangkat lunak
membandingkan data yang tersimpan di template dan pembacaan sidik jari
dari pemindai. Sistem sidik jari sangat akurat, tetapi dapat dipengaruhi
perubahan pada sidik jari. Misalnya, terbakar, bekas luka, kotoran.
2. Pengenalan Wajah
Pengenalan bentuk dan posisi dari ciri wajah seseorang adalah tugas
yang kompleks. Mula-mula sebuah kamera menangkap gambar sebuah wajah,
kemudian peranti lunak memilah-milah pola informasi dan selanjutnya
membandingkan dengan template wajah user.
3. Pengenalan Retina atau Iris
Mungkin dari semua itu yang paling aman adalah retina dan
lapisan-lapisan pembuluh di belakang mata. Gambar retina sulit ditangkap
dan selama pendataan, pengguna harus memusatkan pandangan ke sebuah
titik serta mempertahankannya. Jadi kamera dapat menangkap gambar dengan
baik.
Penentuan pada pola pembuluh darah. Pola itu unik pada setiap orang,
sehingga identifikasi menjadi lebih kaurat. Sistem yang berdasar dua
bagian mata, yakni iris dan retina, dipertimbangkan untuk menawarkan
tingkat keamanan terbaik.
4. Geometri Lengan
Dengan sistem itu, pengguna meluruskan lengan menurut petunjuk tanda
pada perangkat keras pembaca lengan (reader), menangkap gambar tiga
dimensi dari jari-jari dan tulang, kemudian menyimpan data di sebuah
template. Geometri lengan telah digunakan beberapa tahun dan
dimanfaatkan untuk sistem keamanan pada Olimpiade 1996.
5. Geometri Jari
Peralatan itu sama untuk sistem-sistem geometri. Pengguna
menempatkan satu atau dua jari di bawah sebuah kamera yang menangkap
bentuk dan panjang wilayah jari serta tulang-tulangnya. Sistem menangkap
gambar tiga dimensi dan mencocokkan data dengan template yang disimpan
untuk menentukan identitas.
6. Pengenalan Telapak Tangan
Sama dengan pengenalan sidik jari, biometrika telapak tangan
memusatkan pada susunan-susunan yang beragam. Misalnya, bagian-bagian
tepi dan tak berharga yang ditemukan pada telapak tangan.
7. Pengenalan Suara
Metode itu menangkap suara dari speaker menurut sifat-sifat bahasa.
Penggunaan utamanya adalah aplikasi keamanan berbasis telepon.
Keakuratannya dapat dipengaruhi suara gaduh dan pengaruh penyakit atau
kelelahan pada suara.
Satu masalah nyata dengan pengenalan suara adalah sistem dapat
dikelabui oleh suara tape dari suara seseorang. Karena alasan itu,
sistem suara lanjutan harus mampu memperluas atau memperpanjang proses
verifikasi dengan memberikan perkataan-perkataan yang lebih sulit dan
panjang, membaca dengan keras, atau meminta perkataan yang berbeda yang
dibaca setiap waktu.
8. Pengenalan Tanda Tangan
Sistem verifikasi tanda tangan memerlukan satu hal utama, yaitu
penerimaan masyarakat umum (publik). Di segala hal dari deklarasi
kemerdekaan sampai slip sebuah kartu kredit, masyarakat cenderung
menerima tanda tangan sebagai bukti identitas.
Betapapun sederhana sebuah tanda tangan, perlu peralatan mengukur,
baik ciri yang membedakan tanda tangan maupun ciri yang membedakan dari
proses penulisan tanda tangan.
Ciri itu mencakup tekanan pena, kecepatan dan titik-titik ketika pena
diangkat dari kertas. Pola-pola itu ditangkap melalui sebuah pena yang
dirancang khusus atau tablet (bisa juga keduanya) dan dibandingkan
dengan pola-pola template.
9. DNA
Penggunaan DNA dalam teknologi biometrika erat kaitannya dengan
kegiatan forensik. Penggunaanya tidak sama dengan biometrika yang lain,
yang dengan waktu relatif singkat bisa memberikan keputusan.
Sebab, biometrika dengan DNA harus dilakukan di laboratorium oleh
staf ahli khusus, kemudian mencocokkan, baru kemudian bisa memberikan
keputusan mengenai DNA yang diperiksa.
10. Thermal Imaging
Ini berkait dengan suhu tubuh. Sistem yang memakai thermal imaging
mempunyai proses yang sama dengan menembakkan sinar ke tubuh. Lalu,
komputer menangkap panas tubuh seseorang itu dan memverifikasi sesuai
dengan kebutuhan.
11. Bentuk Telinga
Bentuk telinga merupakan salah satu ciri khusus manusia. Bila
dilihat sepintas, telinga setiap manusia memang mirip. Namun bila diukur
tentu memiliki perbedaan.
12. Bau Badan
Bau badan dikembangkan menjadi teknologi sistem biometrika sesuai
dengan fakta bahwa manusia memiliki bau badan yang khas. Akan tetapi
muncul beberapa kendala, karena bau badan seseorang relatif berubah-ubah
tergantung pada situasi fisiologis.
Bau badan seseorang usai berolahraga berbeda dari usai mandi. Itu
salah satu kendala. Tingkat validasi sistem itu cenderung rendah, hampir
mirip tanda tangan dan pengenalan suara.
13. Gerakan Tubuh
Gerakan tubuh manusia pada saat berjalan setiap orang itu unik.
Dengan mempelajari hal tersebut kita dapat memebuat sebuah sisem
keamanan ruangan dan mengenali orang tersebut dari pola dia berjalan,
dengan kecerdasan buatan (AI) tentunya.